![]() |
Tulisan ini mengandung unsur ambiguitas dan menyulut konflik. Maka bacalah dengan awalan lagu lingsir wengi.
Setelah melalui pertengkaran sengit dan
gencatan senjata dengan musuh #eaa, perolehan suara mutlak menang di pilihan Gunung
Latimojong. Mungkin belum berjodoh dengan dua destinasi pilihan lainya yang
sama sama ke arah timur.
Apa memang???
KEPO KAYA DORA !!!!!
(belum apa-apa tulisan ini sudah bikin kesal ya...)
Setelah di pikir-pikir, problem setelah deal ke Latimojong adalah: apakah Linda
akan dapat ijin dari orang tua? Pergi kesana setidak-tidaknya butuh waktu sedikit
lama. Memang masalah perijinan saat kamu mau traveling adalah masalah klasik,
apalagi sebagai anak cewek. Jadi...
Pertama, carilah momen bicara
yang tepat. Kalau kemarin pas wisuda.
Kedua, taburin bumbu nya. Tunjukin transkrip nilai selama kuliah dan diskusikan visi-misi setelah lulus. Tentunya dengan diplomasi yang indah akan masa depan (ngarang dikit).
Ketiga, pakai duit sendiri.
Budayakan menabung dari uang saku, gaji, ataupun kerja paruh waktu. Biar
kesanya nggak minta melulu.
Keempat, timbulah pertanyaan:
Kapan? Sama siapa? Berapa lama? Jawablah dengan jujur apalagi kalo perempuan,
gunakan ilmu negosiasi kalau: mendaki
bareng temen yang bisa care, tanggung jawab, dan sudah biasa mendaki. *ya
walopun faktanya tengkar hebat dimana-mana !!!
Kelima, selalu pamit, minta
doa, dan kasih kabar.
BERANGKAT DEH !!!
Setibanya di Bandara Hasanudin, Makasar teman-teman dari Jejak Sulawesi
sudah menjemput dan membawa kita ke sekret
mereka. Perasaan udah campur aduk, kawatir, deg-deg an nanti bakal
gimana ya di gunung. Malam harinya, setelah packing ulang, perjalanan dimulai
menuju ke Baraka (bukan desa terakhir).
![]() |
| Welcome to Makasar ! |
Jadi, ± 7 jam akan dihabiskan duduk manis dalam mobil ( macam mobil panther jadi angkutan) hingga sampai di Baraka. Tapi, What the .... fun !!!! supir ini bikin aku awut-awutan... Mobil isi orang bawanya kaya nyetirin barang, bebas senggol kanan-kiri dan rem mendadak.
Jidat kebentur jendela... syuda biazaaaa !
#gosong
Setelah 7 jam lamanya naik roller coaster darat, sampai di Baraka sekitar
jam 3 pagi dilanjut apa dong?? TIDUR LAGI !!! di rumah pak supirnya. Kamu juga
bisa lengkapi amunisi logistik di Pasar Baraka. Kata Bang Mail ini baru ''kuku
gunung'' masih ada 4 jam yang harus dilalui menuju Dusun Karangan (Dusun terakhir).
Hah berapa jam?? Aku nggak denger!
![]() |
| Suasana Pasar Baraka pagi hari |
Ketika sedang belanja. Tiba-tiba... BRAKK !!!!! unit-unit telur pilihan tiba-tiba pecah. Guys.. Linda kasih tau, kepribadian orang itu bisa di lihat dari cara membawa telur. Telur itu kan ringkih, mestinya di jaga dengan baik dan di lindungi. Tapi, apa yang terjadi pagi itu? Pecah tak tersisa... #berantemlagi
Di Baraka kamu bisa istirahat atau bermalam di Basecamp Pakis. Lokasinya
strategis di dekat pasar jadi banyak memang pendaki disana. Apalagi ketika hari
pasar (catet: senin dan kamis), banyak juga yang nyari sharecost angkutan ke
Karangan. Biasanya ada dua opsi, pakai jeep dan truk pasar. Sensasinya pastilah
beda...
And you know.... jalanan ke Karangan?
Ampun Ya Allah... Selamatkan aku, besok masih pengen makan bakso bakar...
Selain treknya yang berkelok-kelok naik turun gunung, ruas jalanya sempit,
beehh.... pak sopir ini sesungguhnya titisan dewa atau bukan ya? Jalan se
offroad offroad nya, nggak ngebayangin kalau hujan gimana nasib.
![]() |
| Lagi break di tikungan. Emang ya tikungan itu nyaman #eh |
![]() |
| Truck mania hulahula |
![]() |
| Hadapi dengan jantan, truk keselip turun bang |
Waktu itu, tiba di Dusun Karangan sudah cukup sore. Terus kita ngapain? makan
lagi lah !!! sambil jalan pelan-pelan untuk penyesuaian. Aduh begimana ini
Linda yang udah berbulan-bulan vakum mendaki. Hadapi dan jalani saja. At the end, kita camp di
pondokan bawah POS 1 jalur lama karena memang tidak niat trek malam.
![]() |
| Foto pas bajunya masih bersih |
Ada yang bilang : ''Besok bangun jam 5, masak, sarapan terus jam 7 pagi tancap pos 7 !!!'' eeh.. pada kebangun jam 2 pagi malah ribut tarik-tarikan SB, tendang-tendangan, sungguh main perasaan saya tidak level. Main fisik gan !
Endingnya, baru jalan jam 8 pagi. HAHAH itu sih upacara udah mau kelar !!!!
Gunung Latimojong sebenernya kondisi treknya bikin lutut nggak bakalan
demen. Nanjak dengan elevasi yang
rata-rata di atas 50 derajat sungguh bikin diriku encok. Pos 1 ke Pos 2 masih sedikit
manusiawi, ketika kamu lewati banyak akar-akar yang melipir di pinggiran jurang
itu tandanya sudah dekat dengan Pos 2. Asal nggak ada yang main ngejorogin aja
disaat-saat seperti itu, pasti lancar.
![]() |
| Sudah dekat pos 2 |
![]() |
| Sumber air selalu dekat |
Berdasarkan riset berbasis online, kebanyakan dari mereka mengelu-elukan trek Pos 2 ke Pos 3. Daku jadi penasaran. Ternyata bener. Ini sumpah tanjakan apa ujian hidup sih? Trek paling singkat, neneklu hamil ... Ini sih bukan lutut ketemu dada, lutut ketemu jidat.
Trek Pos 3 ke Pos 4 masih sama tanjakanya tiada ampun. Sampai Pos 5 sekitar
jam 2 siang kita balikin logika sebentar makan. MAKAN MICCINNN.... (jedot-jedot
kepala di pohon). Sebenarnya pos ini strategis buat nge camp, karen luas dan
ada sumber air. Tapi, kita lanjut ke Pos 7 biar nggak kejauhan summitnya nanti.
![]() |
| Dipaksa makan micin wkwkkw |
''Bang Mail masih jauh nggak pos 6...???''
''Santai saja... harap tenang ini ujian''
Soalnya aku nggak sabar pengen cincang-cincang partner saya ini lumayan
buat bikin tengkleng, kan banyak tulangnya.
Terus abis itu gue dilempar keluar tenda.
Dan kemudian tamat.
---000---
Semakin mendekati Pos 7, vegetasinya semakin rendah. Sore itu suasana bikin
senang. Pasalnya bisa liat sunset di perjalanan menuju Pos 7 dan cuaca cukup
cerah. Sampai di Pos 7 sudah jam 7 malam. Asli ! disini adem.
Setelah dijalan dibikin mabok tanjakan dan energi berhamburan keluar nggak
karuan. Meski begitu, partner-partnerku yang pada dasarnya speed nya bak atlet
gunung, masih peduli dengan kondisi beban dugong yang merasuki tubuh aku.
Menyesuaikan ritme jalan ku yang tidak bisa cepat. Menolongku ketika kaki
susah berpijak di trek yang curam. Mengingatkanku untuk selalu bernafas dan makan
yang cukup.
Tapi...
Semua itu berubah sejak negara api menyerang, di camp pos 7.
Piring berterbangan, tinju berhamburan, tatapan sirik saling mengadu, tendangan bebas melayang, dan... kentut hadir
bersarakan tanpa kata....
Ndut... teh ndut..
Ndut .. masak ndut..
Ndut... tukeran SB ndut..
Ndut ..pijitin ndut...
![]() |
| konflik tiada henti, dunia memang kadang kejam |
Darimanakah kutemukan kekuatan untuk summit esok hari, kalau begini
caranya?
~ bersambung ~











No comments:
Post a Comment