Aug 29, 2017

Pendakian Gunung Latimojong 3478 mdpl: pantang pulang sebelum encok x konflik tiada henti (Part 2)



Part sebelumnya......
Piring berterbangan, tinju berhamburan, tatapan sirik saling mengadu,  tendangan bebas melayang, dan... kentut hadir bersarakan tanpa kata....

Ndut... teh ndut..

Ndut .. masak ndut..
Ndut... tukeran SB ndut..
Ndut ..pijitin ndut...
Darimanakah kutemukan kekuatan untuk summit esok hari, kalau begini caranya?
---000--- 
pendakian-gunung-latimojong


Malam itu di tutup dengan ngobrol ngalor-ngidul bersama Bang Mail. Ditemani cokelat dan tempe mendoan anget gan yang pasti! Malam hari di pos 7 cukup bikin menggigil sih diluar tenda terus. Kecuali kamu sakti kaya Avatar.


'' Selamat pagi, ayo stand by summit...''

'' Siap bang...''

Sreggg.... langsung sigap, buka SB, cari kompor, bikin teh.

Tik  tok  tik  tok  tik  tok

'' Memang ini jam berapa bang?''

'' Jam 3...''

Tarik sleeping bag. Hening.

Dan endingnya Bang Mail yang masak untuk bekal summit. Weks

(Jam 5 pagi all crews stand by)

Dari Pos 7 menuju Puncak Rante Mario memerlukan ±1 jam. Kita akan melewati telaga yang cukup luas, bisa jadi alternatif campground karena terdapat sumber air. Setelah melewati telaga, vegetasinya sudah benar-benar terbuka.

Pagi itu 16 Agustus 2017, tidak banyak ketemu orang yang summit. Mungkin pada ngejar 17 nya sekalian upacara. Cuacanya juga mendukung. Setelah disambut sunset kemarin sore, pagi ini sunrise juga muncul dengan indahnya.

pendakian-gunung-latimojong
Sunrise on the way

Punggungan demi punggungan di lewati, belum juga ada tanda-tanda hilal. Hilal kita putus aja deh ! eh apasi. Yang lain bilang sebentar lagi puncak, sebentar lagi puncak alaaah pret. Tapi semua itu akan indah pada masanya jika kamu udah nemu trianggulasi yang kaya di IG IG.

Yap Puncak Rante Mario !!!

pendakian-gunung-latimojong
That beautiful clouds !

pendakian-gunung-latimojong
Bang Mail and the clouds
pendakian-gunung-latimojong
Candid laaa
pendakian-gunung-latimojong
My second graduation ceremony
pendakian-gunung-latimojong
Full team !

Gaiss akhirnya aku muntah di atap Sulawesi gaiss !!. aku baru nyadar sekarang, kayaknya aku kena wabah gas beracun. Pasalnya sempat kena bombardir kentut. Tau sendiri kan kandungan oksigen di ketinggian biasanya semakin menipis, apalagi tercemari oleh gas beracun. #asah-pisau-gan

pendakian-gunung-latimojong
Nggak ngerti dah ngapain (1)

pendakian-gunung-latimojong
Nggak ngerti dah ngapain (2) 

Setelah sarapan bubur kacang hijau di Rante Mario,  perjalanan di lanjutkan ke Puncak Nenemori. Kalau dipikir-pikir, udah mager sebenernya. Tapi hitung-hitung mumpung masih ada waktu . Lumayan, bikin otot trisep dan bisep jungkat-jungkit nggak karuan. Pokoknya, pantang pulang sebelum encok !

Dan ternyata benar...

Ku kira jaraknya cukup dekat dari Rante Mario. Ternyata... dengkulku juga manusia broh !!! udah cukup di php in sama doi, sekarang aku harus di php in juga sama jalur? Jadi sebenernya aku ini Raisa apa Pevita siii? #gebugin gan gebugin

Setelah digebugin,  gerimispun turun ......

Perjalanan ke Puncak Nenemori treknya masih alami. Dihiasi hutan lumut yang menjulang tinggi hingga ke angkasa menembus planet Saturnus. Vegetasinya masih rimbun karena mungkin jarang di jamah. Sehingga ketika aku boker di semak-semak pun khusyuk, nyaman, dan terkendali.

Hutan lumutnya masih keren gan !
pendakian-gunung-latimojong
Kemrengesan yang dimanipulasi

Ketika udah batas limit terakhir dan rasa-rasanya puncaknya PHP doang, tiba-tiba sampailah di suatu trianggulasi besi. Apakah ini yang namanya cinta???

Dan udah seneng bikin video ngomong di Puncak Nenemori............... lalala yeyeye subidabidab, ternyata salah. Hatiqu mendadak KZL tak tertahankan. Entah ada berapa total puncak di Pegunungan Latimojong, yang jelas berdasarkan info terakhir yang aku dapat dari sumbernya ada sekitar 20 an lebih yang ditemukan oleh para penggiat alam saat melakukan ekspedisi.

pendakian-gunung-latimojong
Pose nggak mandi 5 hari

pendakian-gunung-latimojong
Sukanya dia nggak kontrol deh kalau foto !

Follow @jejak_sulawesi 

Nah, ketika perjalanan pulang, barulah Puncak Nenemori di temukan gan...! Oh my Lord.... sekiranya inikah yang disebut permainan?

Ternyata puncak ini kita lewati, persis dirimu yang melewatiku kemudian singgah di wanita lain #lohhh. Tapi akhirnya dapet 3 puncak dan nggak sia-sia lah perjuangan sampai otot di badan pengen pada minggat (read: encok).

pendakian-gunung-latimojong
Mati gaya mending lah ya daripada mati rasa

pendakian-gunung-latimojong
Lusuh gila...

Setibanya di camp lagi, suasanaya udah bikin menggigil dan kian ramai. Oiya di Pos 7 ada sungai yang airnya dingin kaya di gunung #yaiyalah. Bisa buat cuci piring, mandi, atau sekedar bersih-bersih. Ada tuh orang berantem sampai ngebangunin isi tenda sekitar sungai. Padahal Cuma ndebatin hal yang nggak berfaedah.  Sini maju. Kita selesaikan secara jantan !

pendakian-gunung-latimojong
Suasana perkampungan di Pos 7

Sumber air dekat syelaloe

pendakian-gunung-latimojong
Centil di gunung

Karena kita udah summit 16 nya, terus pas 17 Agustus kita ngapain dong, upacara?

Jadi situesyenya dari jam 3 pagi sudah hujan. Eh hujanya keterusan seharian dan malah sampai hari berikutnya. Yang tadinya kita targetkan jam 7 sudah jalan turun ya biazaa mager packing jadi jam 9 baru beranjak.

Siap-siap menghadapi kenyataan pahit. Turunan terjal akan menjadi licin dan rawan terjatuh dan tak bisa bangkit lagi... aku tenggelam dalam lautan... woi woi woi !!!!! jangan nyanyi.

Terbukti, jalan udah sempoyongan. Aku emang suka tiba-tiba ngerem mendadak dan ngebenerin tali sepatu, jadi seolah-olah orang ngeliatnya aku jatuh. Aku juga kalo lewat akar-akar an yang di pinggir jurang , itu pas aku nggantung-nggantung teriak aku lagi menguji kekuatan otot tangan. Aku enggak kepleset berkali-kali intinya.

Saat itu, logika udah mulai hilang, badan di terpa air terus-menerus, energipun tak sekuat teriakan nonton film perang. Kedua sepatu sudah terpisah dari sol nya, sampai di ikat tali rafia. Haripun sudah mulai gelap. Evakuasi sudah ini di pertengahan pos 2 ke pos 1.

HAHAHAHAHAHAA

Ingin ku menertawai diri sendiri.

Disisi lain, mungkin konflik yang berkepanjanganmungkinsudah menyublim ke udara. Badai pastilah berlalu. Di perjalanan tinggalah saling bahu-membahu dan mengesampingkan ego masing-masing untuk menyelesaikan jalur terjal yang pelik ini.

Sesampainya di Dusun Karangan, langsung MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) di masjid alias kebablasan ngorok seusai shalat. Saat kebangun menatap langit-langit masjid, campur-campur rasanya, antara capek dan bersyukur  bisa balik lagi dengan selamat.

Suasana sarapan pagi


Eits ! Perjalanan masih belum usai.

Kessokan paginya, truk yang mengantar kita kemarin sudah stand by. Dan kali ini kondisi jalan tak bisa ku bayangkan setelah di guyur hujan berhari-hari.

pendakian-gunung-latimojong
Siap-siap uji nyali

pendakian-gunung-latimojong
Negeri di atas awan

pendakian-gunung-latimojong
Sikat pak !!!

pendakian-gunung-latimojong
Syusyu syoklat bradah !


Jadi setelah kita sampai di Baraka, jadi eksplor Toraja ? WAJIB LAH !
Oke !


Itinerary pokok pendakian Gunung Latimojong dari Solo
Solo - Surabaya
Bis hokya
Rp. 46.000
Surabaya – Makasar (PP)
Airplane (Citilink x Lion Air)
±Rp. 1.000.000
Makasar - Baraka
Mobil angkutan (panther, kijang, dan sodaranya) *ada tiap hari main tawar ya gan
Rp. 75.000 / orang
Baraka - Karangan
Truk (hari pasar: senin dan kamis)
Kalo Jeep kurang fleksible kalo backpackeran kaya kita
Rp. 40.000 / orang
Simaksi

Rp. 15.000 / orang
*Logistik dan makan serta jajan ditentukan oleh kapasitas masing-masing
* Exclude jalan-jalan eksplore Celebes ya

Aug 28, 2017

Pendakian Gunung Latimojong 3478 mdpl: pantang pulang sebelum encok x konflik tiada henti (Part 1)

pendakian-gunung-latimojong


Tulisan ini mengandung unsur ambiguitas dan menyulut konflik. Maka bacalah dengan awalan lagu lingsir wengi.


Setelah melalui pertengkaran sengit dan gencatan senjata dengan musuh #eaa, perolehan suara mutlak menang di pilihan Gunung Latimojong. Mungkin belum berjodoh dengan dua destinasi pilihan lainya yang sama sama ke arah timur.

 Apa memang???

KEPO KAYA DORA !!!!!
(belum apa-apa tulisan ini sudah bikin kesal ya...)

Setelah di pikir-pikir, problem setelah deal ke Latimojong adalah: apakah Linda akan dapat ijin dari orang tua? Pergi kesana setidak-tidaknya butuh waktu sedikit lama. Memang masalah perijinan saat kamu mau traveling adalah masalah klasik, apalagi sebagai anak cewek.  Jadi...

Pertama, carilah momen bicara yang tepat. Kalau kemarin pas wisuda.

Kedua, taburin bumbu nya. Tunjukin transkrip nilai selama kuliah dan diskusikan visi-misi setelah lulus. Tentunya dengan diplomasi yang indah akan masa depan (ngarang dikit).

Ketiga, pakai duit sendiri. Budayakan menabung dari uang saku, gaji, ataupun kerja paruh waktu. Biar kesanya nggak minta melulu.

Keempat, timbulah pertanyaan: Kapan? Sama siapa? Berapa lama? Jawablah dengan jujur apalagi kalo perempuan, gunakan ilmu negosiasi kalau:  mendaki bareng temen yang bisa care, tanggung jawab, dan sudah biasa mendaki. *ya walopun faktanya tengkar hebat dimana-mana !!!

Kelima, selalu pamit, minta doa, dan kasih kabar.

BERANGKAT DEH !!!


Setibanya di Bandara Hasanudin, Makasar teman-teman dari Jejak Sulawesi sudah menjemput dan membawa kita ke sekret  mereka. Perasaan udah campur aduk, kawatir, deg-deg an nanti bakal gimana ya di gunung. Malam harinya, setelah packing ulang, perjalanan dimulai menuju ke Baraka (bukan desa terakhir).

pendakian-gunung-latimojong
Welcome to Makasar !

Jadi, ± 7 jam akan dihabiskan duduk manis dalam mobil ( macam mobil panther jadi angkutan) hingga sampai di Baraka. Tapi,  What the .... fun !!!! supir ini bikin aku awut-awutan... Mobil isi orang bawanya kaya nyetirin barang,  bebas senggol kanan-kiri dan rem mendadak. 
Jidat kebentur jendela... syuda biazaaaa ! #gosong

Setelah 7 jam lamanya naik roller coaster darat, sampai di Baraka sekitar jam 3 pagi dilanjut apa dong?? TIDUR LAGI !!! di rumah pak supirnya. Kamu juga bisa lengkapi amunisi logistik di Pasar Baraka. Kata Bang Mail ini baru ''kuku gunung'' masih ada 4 jam yang harus dilalui menuju Dusun Karangan (Dusun terakhir). Hah berapa jam?? Aku nggak denger!

pendakian-gunung-latimojong
Suasana Pasar Baraka pagi hari

Ketika sedang belanja. Tiba-tiba... BRAKK !!!!! unit-unit telur pilihan tiba-tiba pecah. Guys.. Linda kasih tau, kepribadian orang itu bisa di lihat dari cara membawa telur. Telur itu kan ringkih, mestinya di jaga dengan baik dan di lindungi. Tapi, apa yang terjadi pagi itu? Pecah tak tersisa... #berantemlagi

Di Baraka kamu bisa istirahat atau bermalam di Basecamp Pakis. Lokasinya strategis di dekat pasar jadi banyak memang pendaki disana. Apalagi ketika hari pasar (catet: senin dan kamis), banyak juga yang nyari sharecost angkutan ke Karangan. Biasanya ada dua opsi, pakai jeep dan truk pasar. Sensasinya pastilah beda...

And you know.... jalanan ke Karangan?

Ampun Ya Allah... Selamatkan aku, besok masih pengen makan bakso bakar...

Selain treknya yang berkelok-kelok naik turun gunung, ruas jalanya sempit, beehh.... pak sopir ini sesungguhnya titisan dewa atau bukan ya? Jalan se offroad offroad nya, nggak ngebayangin kalau hujan gimana nasib.


pendakian-gunung-latimojong
Lagi break di tikungan. Emang ya tikungan itu nyaman #eh
pendakian-gunung-latimojong
Truck mania hulahula

pendakian-gunung-latimojong
Hadapi dengan jantan, truk keselip turun bang

Waktu itu, tiba di Dusun Karangan sudah cukup sore. Terus kita ngapain? makan lagi lah !!! sambil jalan pelan-pelan untuk penyesuaian. Aduh begimana ini Linda yang udah berbulan-bulan vakum mendaki. Hadapi  dan jalani saja. At the end, kita camp di pondokan bawah POS 1 jalur lama karena memang tidak niat trek malam.  

pendakian-gunung-latimojong
Foto pas bajunya masih bersih

Ada yang bilang : ''Besok bangun jam 5, masak, sarapan terus jam 7 pagi tancap pos 7 !!!'' eeh.. pada kebangun jam 2 pagi malah ribut tarik-tarikan SB, tendang-tendangan, sungguh main perasaan saya tidak level. Main fisik gan !
Endingnya, baru jalan jam 8 pagi. HAHAH itu sih upacara udah mau kelar !!!!

Gunung Latimojong sebenernya kondisi treknya bikin lutut nggak bakalan demen. Nanjak dengan elevasi  yang rata-rata di atas 50 derajat sungguh bikin diriku encok. Pos 1 ke Pos 2 masih sedikit manusiawi, ketika kamu lewati banyak akar-akar yang melipir di pinggiran jurang itu tandanya sudah dekat dengan Pos 2. Asal nggak ada yang main ngejorogin aja disaat-saat seperti itu, pasti lancar.

pendakian-gunung-latimojong
Sudah dekat pos 2

pendakian-gunung-latimojong
Sumber air selalu dekat 

Berdasarkan riset berbasis online, kebanyakan dari mereka mengelu-elukan trek Pos 2 ke Pos 3. Daku jadi penasaran.  Ternyata bener. Ini sumpah tanjakan apa ujian hidup sih? Trek paling singkat, neneklu hamil ... Ini sih bukan lutut ketemu dada, lutut ketemu jidat.

Trek Pos 3 ke Pos 4 masih sama tanjakanya tiada ampun. Sampai Pos 5 sekitar jam 2 siang kita balikin logika sebentar makan. MAKAN MICCINNN.... (jedot-jedot kepala di pohon). Sebenarnya pos ini strategis buat nge camp, karen luas dan ada sumber air. Tapi, kita lanjut ke Pos 7 biar nggak kejauhan summitnya nanti.

pendakian-gunung-latimojong
Dipaksa makan micin wkwkkw

''Bang Mail masih jauh nggak pos 6...???''
''Santai saja... harap tenang ini ujian''

Soalnya aku nggak sabar pengen cincang-cincang partner saya ini lumayan buat bikin tengkleng, kan banyak tulangnya.

Terus abis itu gue dilempar keluar tenda.

Dan kemudian tamat.

---000---

Semakin mendekati Pos 7, vegetasinya semakin rendah. Sore itu suasana bikin senang. Pasalnya bisa liat sunset di perjalanan menuju Pos 7 dan cuaca cukup cerah. Sampai di Pos 7 sudah jam 7 malam. Asli ! disini adem.

Setelah dijalan dibikin mabok tanjakan dan energi berhamburan keluar nggak karuan. Meski begitu, partner-partnerku yang pada dasarnya speed nya bak atlet gunung, masih peduli dengan kondisi beban dugong yang merasuki tubuh aku.

Menyesuaikan ritme jalan ku yang tidak bisa cepat. Menolongku ketika kaki susah berpijak di trek yang curam. Mengingatkanku untuk selalu bernafas dan makan yang cukup.

Tapi...

Semua itu berubah sejak negara api menyerang, di camp pos 7.

Piring berterbangan, tinju berhamburan, tatapan sirik saling mengadu,  tendangan bebas melayang, dan... kentut hadir bersarakan tanpa kata....
Ndut... teh ndut..
Ndut .. masak ndut..
Ndut... tukeran SB ndut..
Ndut ..pijitin ndut...

konflik tiada henti, dunia memang kadang kejam


Darimanakah kutemukan kekuatan untuk summit esok hari, kalau begini caranya?

~ bersambung ~