Jul 31, 2016

Pendakian Argopuro 2016 Baderan-Bremi (Pos 3: Puncak dan Danau Taman Hidup)



Cerita sebelumnya...
Sebenernya nggak sabar ke Puncak Rengganis. Ah bodo amat kenapa excited banget...
Sekitar setengah 5 pagi, ngantuk nggak ngantuk harus summit. Butuh waktu 15-20 menit nyampek Puncak Rengganis, dan.... jeng jeeennnnggg... BAUU KENTUUUUUTTTT...!!! bukan bego itu belerang. Oh maaapss

pendakian-argopuro
Mengantri foto dan menunggu sunrise
pendakian-argopuro
Yang lagi ngintip

pendakian-argopuro
Keren...!!

pendakian-argopuro
Sunrise nya klimaks bro !

Ini salah satu yang bikin aku penasaran, kenapa milih Argopuro bukan gara-gara trek nya terpanjang se-Jawa, tapi gunung ini banyak cerita sejarahnya. Ya kaya di Puncak Rengganis, masih ada reruntuhan bangunan dan makam yang salah satunya dipercaya makam Dewi Rengganis. Itu merupakan bukti peninggalan Kerajaan Majapahit dahulu. Nah... ini baru namanya bermain sambil belajar #pem-be-la-an

Nggak bisa bayangin deh, dulu ada yang tinggal di tempat setinggi ini. indah dan tenang, asik lagi bisa liat sunrise. Pasti cantik yang tinggal disitu.


F4 gguadungan !
Aku dan petilasan

Petilasan kerajaan Majapahit, katanya makamnya Dewi Rengganis


Setelah turun dari Puncak Rengganis... terus ngapain? Make up an lah ya, sambil nebelin alis. Yakali. Nggak afdhol rasanya kalo nggak ke Puncak Argopuro sama Puncak Arca/Hyang. 

Biasanya ada dua opsi. Pertama disamperin puncak-puncaknya dulu selagi barang ditinggal di camp, nanti balik packing langsung ke Taman Hidup. Lumayan jelas treknya coy dari Sabana Lonceng.

Opsi yang kedua, kaya kita geneeeh... sunrise ke Rengganis abis itu sarapan dan packing, dilanjut ke Puncak Argopuro dan Puncak Hyang bablas ke Taman Hidup dengan atribut gendong jamu yang lengkap. Karena, dari Puncak Hyang ada trek langsung ke arah Cemara 5 dan nggak bolak-balik juga. Tinggal nurunin tanjakan yang kamvret, ntar ketemunya sama kalo kita jalan dari Sabana Lonceng.

Butuh waktu 30 menit an untuk sampai ke Puncak Argopuro. Sebagai puncak tertinggi, puncak ini udah punya kewibawaaanya sendiri. View nya emang nggak secantik di Puncak Rengganis, karena ketutupan pohon-pohon yang tinggi.

pendakian-argopuro
Suasana Sabana Lonceng

pendakian-argopuro
Pagi...!!!

pendakian-argopuro
Adek.... ulalaaaa

pendakian-argopuro
Jalanya jaga jarak.. kaya trek ugal-ugalan

pendakian-argopuro
Full Team !!!

Puncak Argopuro ke Puncak  Arca nggak LDR kok. Siap-siap tengok kanan... iyaaa... liat agak ke bawah, kalo cuaca lagi cerah (nggak berkabut dan ketutup awan), keliatan jelas banget Danau Taman Hidupnya. Puncak yang satu ini beneran ada arcanya, arca tanpa kepala. Kepalanya kemana? Nggak mungkin juga kan, kalo badan arcanya nyari kepalanya sendiri??? Banyakan sinetron deh! Desas-desusnya, kepala arca tersebut di pindah ke salah satu museum di Jawa Timur, nah siapa oknumnya? Yang pasti bukan aa’ delivery galon.

pendakian-argopuro
Kelihatan nih dari jalan antara Puncak Argo-Puncak Arca

pendakian-argopuro
Arcanya beneran nih, gilak jauh juga di tengah utan

pendakian-argopuro
Aku dan Arca... eaaakkkkk

Dari Puncak Arca, turun menuju Taman Hidup butuh cinta yang besar. Mulai dari detik itu, yang akan di hadapi adalah turunan yang lumayan bikin otot-otot bergoyang dan rasa cintamu akan meletup-letup kalo orang-orang pada ngeliatin kamu kepleset terus.

Nikmatin aja, lemesin aja gan !!! Ati-ati kena duri, ati-ati kecantol ranting pohon, ati-ati kepleset, gitu dah... sampek nemu plang arah Cisentor-Aeng Kenek-Cemara Lima, kita ambil ke Cemara Lima.

Nyampek sono, kita turun dengan syyantikk agak cial cial gitu sampai ketemu Hutan Lumut juga tolong jaga ekspresi syyaantiknya. Kamu mau cerita sejarah berdirinya Angkringan apa Burjo di Jogja, ditambah curhat masalah kebaperan lu sama gebetan, atau curhat berat badan lu yang cukup fluktuatif kaga cukup men ! Hutan Lumut itu... itu ppppaaannnjjjaaannngg

pendakian-argopuro
Serem yaaa
Kalo udah masuk Hutan Lumut, yang lebih ngeri daripada keangkeranya adalah munculnya hewan-hewan yang nggak di harapkan. Contohnya, dugong terbang, gajah bengkak, atau gozila pake celana emessh yang bikin kamu terbirit-birit larinya. Dan bakal puas ngelangkahin pohon tumbang dari segenggaman tangan sampai dua lingkaran tangan manusia. Ajep!! Nggak usah lama-lama di hutan lumut, jalanin aja kaya ngejalanin hubungan yang nggak tau arahnya kemana ini #ciaaa. Tapi guys, kesabaran akan membuahkan hasil kalo udah nyampe Taman Hidup. .

pendakian-argopuro
Syukurin di teriakin yang lagi foto

pendakian-argopuro
Segueeeerrrnya

pendakian-argopuro
Beginilah antrianya, besok ada calonya tuh


pendakian-argopuro
Yang hits di Taman Hidup


pendakian-argopuro
Nongkrong kuy gan

pendakian-argopuro
Rawan kevleseth

pendakian-argopuro
Candid kapten !

pendakian-argopuro
Hijabers, ada yang gadungan tapi

Sista mountainers

Keesokan harinya, kita turun menuju Bremi. Butuh waktu 3 jam an untuk sampai di basecamp. Jalanya lumayan berperikemanusiaan, setelah ketemu hutan damar, itu pertanda perkampungan udah deket. 

Nihh gapuranya
Betapa shock nya di ceritain Pak Arifin di basecamp Bremi jikalau... bahwasanya... ternyata...di Argopuro ada seorang mahasiswa yang sampai sekarang belom ditemukan. Doi hilang 2006, kayaknya untuk meneliti sebuah buku jadul tentang sejarah dan peninggalan di Argopuro.

But then, doi tak berhasil ditemukan hingga saat ini. Nah... dari sudut pandang mistisnya, Pak Arifin nih memprediksi doi akan ditemukan saat umur 41 tahun, dimana doi harus diterapi disana sekurang-kurangnya 3 bulan. Karena bahasa doi udah nggak bahasa manusia lagi. Haacceepp!!! Gilaaa merinding hambaa yaampun...! Pasti udah tau lah qlean kalo cari beritanya.

 Selain itu, rombongan lain juga pada cerita, ada yang di cekik pas di Hutan Lumut, diliatin ini itu anu lah. Tapi suer suara ''haahh...hhahh'' aku denger. Iseng bener yang berperikeghaiban. Yang penting selalu berdoa dalam mengawali segala aktivitas, dan jangan lupa tetap menjaga attitude serta menghormati adat-istiadat. *sok bijak deh... 

Akhirnya, perjalanan ke Argopuro kelar dengan SMS yang berjuntai-juntai dan miscall WA dari kakak ku berpuluh kali, dikira aku ilang. Elaah...!!! Banyak orang yang pengen balik lagi ke Argopuro. Aku?? Pilih iya lagi deh !

ITERENARRY


SOLO - BADERAN
T. Tirtonadi (Solo) – T. Purabaya (Sby) Bis Eko AC
46.000
Surabaya – Probolinggo (Bis AKAS AC)
17.000
Probolinggo – Alun-alun Besuki
13.000
Alun-alun Besuki – Pos Perijinan Baderan
35.000 (tarif normal)
SIMAKSI
Weekdays
20.000 / day
Weekend (Sabtu, Minggu, libur nasional)
30.000/ day
BREMI – SOLO
BC Bremi – Pool Bis AKAS (bis smp jam 4 sore)
17.000
Pool Bis AKAS – T.Purabaya (BIS PATAS)
30.000
T. Purabaya – T. Tirtonadi
46.000
NB:
*untuk SIMAKSI foreigners beda sendiri
*biasanya ngumpulin kartu identitas perwakilan untuk di scan dan di beri materai oleh BKSDA dikenakan biaya 10.00/kelompok (administrasi)



Jul 27, 2016

Pendakian Argopuro 2016 Baderan-Bremi (Part 2 CiKASUR & Story of My Legs)


... Sebelumnya...
.....Masuklah kita ke hamparan sabana yang sangat luas, diiringi sunset yang berkabut, suara merak yang bersahut-sahutan, suara gemrecik air sungai, dan WELCOME TO CIKASUR...!!!

pendakian-argopuro
The Great Cikasur

Di Cikasur, sore itu banyak sekali suara merak bersahutan, dia juga pamer in itunya broo... ekornya yang cantiikkk banget maksudnya. Tau aja banyak laki disana, hewan aja tebar pesona... 

Tapi bos... Cikasur membungkam sejarah yang mungkin tak tertulis. Sebelumnya, selamat pagi dari Cikasur...

pendakian-argopuro
Kabutnya syahdu... 

pendakian-argopuro
Mencoba sunrise mataharinya

Pernah dengar kan cerita tentang Cikasur? Cerita ini hanya bersambung dari mulut ke mulut dan entah fakta atau bukan. Kaya apa yang diceritakan bapak-bapak di perijinan, termasuk cerita horor di balik pendakian. Itu emang udah lumrah #tutup-rapat-sleepingbag

Menurut ceritanya, Cikasur ini dulunya adalah lapangan terbang yang di bangun Belanda pas kita masih di jajah sama mereka dan diambil alih oleh Jepang. Pasti tanya kan, kenapa sih di tengah belantara hutan kayak gitu? Apa sih untungnya? Di sinyalir emang dimana koloni membangun suatu fasilitas tertentu, pasti ada motif tersembunyi yaitu ''GOLD: keuntungan'' yang kita juga nggak tau dalam bentuk apa. Serius amat jadinya ya ...

Then, Cikasur juga di juluki ''The Killing Field'' oiya aku jadi inget pas Kakak nya Pak Sus cerita di Pos Perijinan (rada nguping sih sambil nonton video) kalo versi beliau pekerja-pekerja yang merupakan warga pribumi setelah selesai di suruh pulang, tapi ketika dalam perjalanan mereka di bunuh satu persatu. Idihhhhh...  ada juga sih versi lain, kalo mereka suruh gali lubang, lubang untuk kuburan mereka sendiri.

Jadiiii... di Cikasur adaaa.... (????)

Terus pohon legendaris yang udah gede banget di tengah sabana, dulunya katanya pohon yang di tanam sama Noni Belanda. Pohon itu di bawa langsung dari tempat kelahiranya, dan nggak jarang suka ada mbak cantik di situ. Aku kan jadi tersindir dalam kalo begitu. Malahan di bawah pohon itu anget buat camp. 

pendakian-argopuro
The Mystical Tree

Yakelah broo... terlepas dari itu sih, aku sendiri udah bodo amat lah tapi ingat, tetap hormat. Lagian di Cikasur bikin betah, view dengan sabana yang luas dan indah, ada sungainya, bisa liat merak tiap hari, bahagia sudah hidup ini. Nyatanya juga sampai sana yang dipikirin cuma mengembalikan logika dan tenaga. 
Turu gan !


Pagi-pagi di Cikasur bikin males bangun. Buka tenda aja dinginya minta ampun. Tapi pas keluar tenda liat pemandangan sekitar, yaelah ini sih pasti bikin kangen. Eh tiba-tiba ngacir ke semak-semak... Biasa lah, ritual.

pendakian-argopuro
Kaos kaki yang sendirian 

pendakian-argopuro
Luasnya nggak bohongan

pendakian-argopuro
Suasana pemukiman di Desa Cikasur

Sungai Qolbu pagi hari
pendakian-argopuro
Ini sih juga nggak bohong, ada bekas landasan pesawat ituh !

Sekitar jan 9.30 pagi akhirnya perjalanan di lanjutkan ke Cisentor. Dari Cikasur ke Cisentor emang yahud. Semak-semaknya bikin jalan nggak rupa jalan. Ngeri kan kalo di begal babi hutan.

Polanya masih sama: sabana-bukit-sabana-bukit, pokoknya sampai gue ngalahin negara api. Sampai akhirnya ketemu trek dimana harus melipir diantara tebing yang penuh pohon tumbang dan si jancukan. Hidup nggak sesantai itu beerrrohh ! 

pendakian-argopuro
Baris yang rapi piar nggak ilang

pendakian-argopuro
Anjay kaya mau nyari tempat BAB aja

Verbena everywhere

Latihan keseimbangan antara hati dan pikiran #apaansih


Cikasur-Cisentor tepat 3 jam an. Di Cisentor itu ada kalinya, dan kita harus nyebrangin tuh kali di atas bebatuan. Dan.... kemampuan aktingku di uji. Disinilah aku bikin kenangan pahit, entah apa maunya ini badan, di tengah-tengah batu yang licin, tersimpan jalan keraguan didalamnya. Sehingga waktu aku nyebrang , aku berbalik arah ke tempat semula dan GEEDUBBRAAAAKKK.... BBBYYYUURRRR....!!!!

Ternyata mulutku berdarah, karena nge-hantam batu. Alhamdulillah si muka masih aman, kacamata udah nggak tau kemana dan nggak pecah bagusnya. Tapi, lebih parahnya aku sedang jadi tontonan. Arrghh ! Fix besok pulang ikutan anak TK outbound nih, biar tau cara nyebrang sungai. 

BTW, aku kaya langsung bilang ''..hahaha... wah bisa mandi sekalian ini...hahahha'' batin aku, yaampun malu-maluin ini. Plis mas-mas jangan ingat mukanya saya. Cukup. Cukup perih juga kakinya, pas di tulang kering yang kena luka. Lebih perih cinta sepihak si #eh

Jalan ciallll.... asem

Sebelom jatuh, lagi praktek gaya keseimbangan

Emang dimana-mana suka jadi pusat perhatian dan keprihatinan

Satu-satunya shelter di Cisentor

Nggak mau berlama-lama di Cisentor, karena malu lebih tepatnya. Perjalanan di lanjutkan ke Rawa Embik, buat ngisi persediaan air terakhir. Yah sampai sana udah ashar pokoknya. Setelah beres, tancap ke Sabana Lonceng, memakan waktu 1 jam. Iya waktunya di makan. 

Sumber mata air terakhir
Medan dari Rawa Embik menuju Saban Lonceng makin sering nanjak. Sebenernya kakiku lumayan sakit buat jalan awalnya, tapi aku kaya betah gitu di Argopuro, jadi mudah lupa sama sakit #eeaaa.

Udah nggak tahan urat aing, mungkin mereka jebol kali ya. jalan udah gak ada ritme


Ihhh kayaknya itu penampakan deh

Di Sabana Lonceng, anginya cukup yaa cukup bikin dingin. Area ini cukup terbuka, hanya ada sedikit pepohonan dan merupakan camp area terdekat sebelum puncak. Jadi kesimpulanya agenda malam ini makan dan tidur.

Sebenernya nggak sabar ke Puncak Rengganis. Ah bodo amat kenapa excited banget...

to be conitinued...



Jul 26, 2016

Pendakian Argopuro, Baderan-Bremi 2016 ( Part 1 Menggapai Cikasur {k.a.s.u.r})

pendakian-argopuro

Bukan karena ketinggianya,bukan karena treknya, bukan karena ke hits-an nya...
Gunung Argopuro terbilang sukses bikin nagih !


Gunung yang tenar treknya terpanjang se-Jawa ini, pada dasarnya masuk ke dalam tiga wilayah yaitu Kabupaten Probolinggo, Situbondo, dan Jember. Andai kau tau jikalau perjalanan darat menggunakan bis dari Solo, terbukti bikin mukak udah kaya ban container yang usang dan bedebuh. Pastikan qaw tak dyzana...

Sebenarnya kamu mungkin tau transportasi yang lebih efektif untuk menuju ke pos perijinan Gunung Argopuro. Namun, tidak berlaku bagiku setelah negara api menyerang. Dari Terminal Bungurasih, Surabaya menuju Probolinggo bisa menggunakan bis AKAS (Ekonomi AC).Terus disambung dengan bis ekonomi (waktu itu dapet non-AC) minta turun di Alun-Alun Besuki, Situbondo.

pendakian-argopuro
Alun-alun Besuki

Disekitar alun-alun, ada pasar, masjid agung, dan indomaret jadi bisa sekalian nyari logistik atau mungkin make up nya kurang. Nah, baru abis ini dilanjut naik ojek (1 jam gan) menuju BKSDA Situbondo. Apa hayo BKSDA? ndeso... aku aja nyontek ---(Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam).


Tiba di BKSDA kamu akan di sambut bapak-bapak yang namanya sering di sebut di cerita pendakian Argopuro #asik, Pak Susiono dan Pak Samhaji. Karena waktu itu udah jam 2 an, mereka nggak menyarankan untuk mulai ndaki. 

WHY?

Pokoknya nggak rekomen kalo ndaki pas petang. Medan masih liar, entar di begal macan gan! Hawanya (mungkin) cukup mistis. Endingnya Pak Sus bilang apa coba: " Argopuro siap menerima kalian tidak kembali''. Maaf pak, apa barusan??? #njir

pendakian-argopuro
BKSDA

pendakian-argopuro
Mendengarkan cerita dengan seksama

Akhirnya waktu yang paling strategis adalah pagi-pagi banget. Kalau kamu emang memburu waktu, bisa naik ojek sampai makadam (batas jalan berbatu), hitung-hitung hemat waktu karena jalan batuanya itu panjang gile.

Dari BKSDA menuju Mata Air 1 (ada sumber air beneran ini) biasanya butuh waktu 6-7 jam. Sekali lagi, dunia per-dengkulan aku dan kamu pasti beda gan.  Start jam 7 pagi sampai Mata Air 1 sekitar jam 10. Lumayan hemat 3 jam pake buroq. Kondisi jalan menuju Mata Air 1, macam catwalk dengan elevasi 30 derajat-an. Anjay batin aku, yang bilang Argopuro treknya datar, tak berperi kedengkulan emang.

pendakian-argopuro
Kalau ujan biasanya penuh cacing gan katanya

pendakian-argopuro
Ini pos pertama ini

pendakian-argopuro
Ada yang ngambek

Tapi bener kata Pak Sus, boro-boro ketemu wujud manusia. Yang ada kanan-kiri monyet yang nyambut, gede pula. Emang kamu pikir aku takut sama ngana nyet? YA TAKUT KALI !

Perjalanan ke Mata Air 2 jangan sampe bawa perasaan ngarep cepet sampai. Udahlah, di hajar aja semampunya. Lemesin aja gan ! biar nggak capek. Tapi bener-bener nggak papasan sama orang. Kalo gini caranya, bisa siang parno macan, malam parno setan

pendakian-argopuro
Lebih luas kan buat ngecamp

Di Mata Air 2 selain ada sumber airnya, juga areanya cukup luas untuk nge-camp dibandingkan dengan Mata Air 1. Dari sini selanjutnya adalah menuju Alun-alun Kecil. Nikmatin aja selama jalan, namanya juga trek terpanjang se Jawa, ye gak?

Nah di Alun-alun Kecil ini landscape sabana udah mulai bertebaran dimana-mana. Suasananya nggak ramai jadi bener-bener into the wild ini mah.

pendakian-argopuro
Penampakan ALun-alun Kecil dan penampakan Raisa

pendakian-argopuro
Sunyi, tenang, bikin ngantuk suasananya

pendakian-argopuro
Dibuli nggak ya metik ginian

pendakian-argopuro
Primadona gunung
pendakian-argopuro
Verbena Brasiliensis

Tapi, jangan pikir abis ketemu sabana langsung datar melee treknya. Nenek lu hamil ! di balik sabana ada bukit, di balik bukit sabana udahlah wani perih pokoknya. 

Perjalanan dari Alun-alun Kecil menuju Alun-alun Besar, disitulah pertama kalinya bertemu sama si Jancukan, emang jancuk bener. Eits! ''Jancukan'' adalah nama tumbuhan, yang kalo kita nyentuh nanti bakal gatal berhari-hari karena durinya bikin jancuk rasanya, gitu kata orang-orang.

pendakian-argopuro
Si tanaman jancukan

Sebelum tiba di Alun-alun Besar, kita akan jalan muterin bukit dengan segala macam bentuk pengkolan yang hampir tak berujung. Datar tapi lama, tapi nggak enak juga, pundaknya kemeng juga, kakinya pegel juga, dan juga... ITU ALUN ALUN NYA BESAR BANGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTT...!!! ndeso deh.

pendakian-argopuro
Luas gila

pendakian-argopuro
noh

Hemm... batin gue, berati bentar lagi nyampek Cikasur.
Itu didepan ada sabana... pasti Cikasur.

Ternyata bukan.

Apa ini yaa besar soalnya sabananya?

Bukan nggak ada yang nge-camp

Terus Cikasurnya mana ya Allah... itu po depan?

Bukan deh nggak ada bekas bangunanya

*PASRAH*

Rasanya pengen senderan dibawah pohon, jilbab nya berkibar kena angin, madep keatas pohon, terus telpon Pak Muchidin. ''Bapak aku pengen pulaaaaangggg... aQu N99ak kuWaaattttt...!!!''. Tapi tiba-tiba, ngeliat aliran sungai yang jernih banyak selada airnya. Yaamfun.... itu depan Cikasyyyuuurrrr...!!!



Masuklah kita ke hamparan sabana yang sangat luas, diiringi sunset yang berkabut, suara merak yang bersahut-sahutan, suara gemrecik air sungai, dan WELCOME TO CIKASUR...!!!

pendakian-argopuro
Sungai Qolbu menjelang petang

pendakian-argopuro
It's so creepy

pendakian-argopuro
Cikasur saat petang


...to be continued...