May 12, 2016

Pendakian Gunung Ciremai Jalur Linggajati


pendakian-gunung-ciremai

Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi se-Jabar. Tersohor dengan tanjakan-yang bertubi-tubi dan bikin lutut kocar-kacir. Apalagi kalo lewat Jalur Linggajati !

Suatu hari... #asik.

Pret ah

Dari rumah, sebenarnya niat mendaki Gunung Ciremai lewat jalur Linggasana. Udah cari info ke temen maupun internet, karena cukup di rekomendasikan akan pelayanan dan fasilitasnya cukup memadai. Jalurnya juga cukup manusiawi dibandingkan dengan si jalur tetangga, Jalur Linggajati.

Setelah sampai Kuningan sekitar dini hari, langsung naik microbus ke basecamp Linggasana. Enaknya masih ada transport jam segitu. Terkejutnya, kita di turuninya di jalan menuju Basecamp Linggajati ! Anjay ! padahal udah bilang ke kernetnya suruh nurunin di BC Linggasana. Ini di bablasin namanya. 

Pasrah


Oiya retribusi pendakian disini 50k. Gunung era milenial mah mahal. Ngeliat dari  basecamp aja tuh gunung udah ngeri banget, palagi entar nanjaknya. Tuhan.... #eluseluskerir


Sambil menunggu pagi, kita istirahat di Warung Abah, salah satu warung paling kondang disana. Jam 7 pagi tepatnya setelah sarapan, mau mager kek, mau ngantuk kek, yang penting.... treking ae...


pendakian-gunung-ciremai
Penampakan dari 600 mdpl

gunung-ciremai
Co cweeet 

Trek awal merupakan jalan aspal yang bisa di lalui kendaraan hingga sampai di Bumi Perkemahan Cibunar. Ngojek bisa, sunnah hukumnya. Setelah itu baru trek hutan.

Bener ternyata... Meskipun vegetasinya di penuhi pepohonan yang tinggi dan rimbun, tetep aja ngerasa panas. Suwer, kaya mandi. Faktanya, tanjakanya edyan! 

Nah, untuk menghibur diri, biasanya aku play music sambil jalan, macam pasang headset di kuping gitu, sampai budek terus telat nyadar kalo temenya masih pada di belakang. Tapi ingat, jangan ditiru. 

Setelah dibikin panas di tanjakan, turunlah ujan. Ya Allah segernya... ekspektasinya si gitu. Tapi, hujan pun tak bisa menghilangkan panas ini. 

''Akkkuuuu gggeeerraaahhhhh !!!!''

Pohon-pohon pun tumbang,

Angin kencang berhembus,

Petir menyambar,

Dan Avatar turun dari langit 

HA.HA

pendakian-gunung-ciremai
Nelangza

pendakian-gunung-ciremai
Mencoba Nyantai

gunung-ciremai
Mencoba tegar 

Akan tiba masanya melewati tanjakan tersohor se-Kuningan. Yaitu Tanjakan Bapa Tere. Butuh skill khusus dan niat yang mantap untuk melangkah di tanjakan super terartis ini. Menurut aku, tanjakan ini asik, yang kurang asik Tanjakan Seruninya. Gilak ! Pas kesana ada beberapa titik longsor yang curam abis, drama banget pokoknya.  

Kurang lebih ada sembilan pos yang kita harus lewati, sebelum mencapai puncak. Kita memutuskan camp di Sanggabuana 2 yang cukup di huni sekitar 3-4 tenda. Karena sudah gelap, sekitar jam 7 malam (pas ya 12 jam dari berangkat) dan dengkul mulai minta di istirahatin, yaudah bongkar tenda. 

Dari Sanggabuana 2 menuju puncak, memakan waktu sekitar 3-4 jam. Sekali lagi speed pendaki itu berbeda-beda. Tergantung per-dengkul-an dan mantra yang di pakai apa. 

pendakian-gunung-ciremai
Dulu, Avatar kepleset lewat sini
Tiba di puncak, ternyata kawahnya masih gan... Ada banyak orang di sananya. Kamu juga bisa ngelilingin kawah, sekalian joging. Kalau saya, biar kawah yang ngelilingin #apasih.

pendakian-gunung-ciremai
Mission accomplished

pendakian-gunung-ciremai
Hore in aja gan


pendakian-gunung-ciremai
Kawahnya bray

pendakian-gunung-ciremai
Boleh tapi nggak pakai di jorogin


The Berondongs

Perjalanan turun, ternyata licin juga, lebih-lebih karena diguyur hujan lebat. Hah, jangan tanya kepleset apa enggak. YAIYALAH.... bikin malu pula.

Yah coba sendiri sana lewat Jalur Linggajati. Tanjakanya klimaks abis ! Itu mengapa kalo mau ndaki butuh pemanasan yang tjukup. Hayo kamu suka pemanasan engga kalo ndaki? jangan hati doang yang panas...

Perjalanan pulang kerumah, bagi yang kaya aku kemarin nggak naik kereta. Biasanya bisa ada ojek di basecamp, yang kalo di tawar ramah lah harganya. Dan cari elf yang menuju terminal. TIPS aja, banyak pendaki yang bilang jangan masuk terminal aja. Soalnya calo kalo ngeliat kita kaya artis, langsung main serbu. Makanya disarankan tunggu bis yang diluar aja. 






May 11, 2016

Gunung Pakuwaja, Dieng : sedikit tersesat

Kamu pasti udah nggak asing kan sama Dataran Tinggi Dieng. Tapi nggak itu-itu melulu loh wisatanya. Perkembangan pariwisata kian meningkat, orang mah berbondong-bondong nyari tempat hits skaligus penyedia udara segar. Nah salah satunya adalah, Gunung Pakuwaja.


gunung-pakuwaja
This is Pakuwaja

Ntar di akhir mantra-mantra yang aku tulis,  ada sedikit info yang bisa aku bagiin, kali aja berminat camping cantik khas gadis-gadis ketinggian di Negeri Khayangan Para Dewa.

Gunung Pakuwaja sampai hari aku kesana tidak begitu seheboh Gunung Prau. Gunung Pakuwaja tepat berada hadap-hadapan dengan Gunung Prau. Posisinya ibarat Sindoro-Sumbing lah dan belum begitu populer, nggak kaya Prau yang kian hits aja. 

gunung-pakuwaja
Peta Jalur

Jika kamu lewat rute Desa Parikesit, basecamp nya terletak tepat sebelum basecamp Gunung Prau. Waktu aku kesana, kontras banget rasanya. Di basecamp cuma ada yang jaga, belum ada pendaki satupun. Sedangakan tetangganya, yaitu Basecamp Prau... GILAKKK !!! ituh basecamp apa pasar malem bo'???


Satu tips nih, orang basecamp sempet bilang ke aing kalo treknya landai dan bisa jalan cepet, sekitar 1 jam. Itu boong bray... manis didepan doang. Pas di trek nya, nangis mah nangis !


Plang penunjuk arahnya minim banget, bahkan ada yang ilang dan bikin jadi nyasar. Akhirnya telpon basecamp. Eh pas kita udah mulai jalan lagi, bapaque nya baru pasang plang. Tjukup paqqq !!!

Kalo menurut aku, nggak bisa di sepelekan nih tanjakanya. Apalagi kalo ketemu Tanjakan Perawan sama Tanjakan Penyesalan. Kelar idup lo kelar ! ketemu perawan sih enggak ditengah jalan, ngos-ngosan iya. Disini kamu juga akan melewati Kawah Silawak setelah Tanjakan Penyesalan. 

gunung-pakuwaja
Namanya mengerikan coy !
gunung-pakuwaja
Kawah Silawak
gunung-pakuwaja
Tanjakan Penyesalan

Kalau treking pas malam hari, jangan kaget celana bakal basah. Waktu kesana, semak-semaknya setinggi pinggang orang dewasa gan. Jadi, sampai puncak itu baju basah semua. Berasa kaya ujan, padahal enggak. Kenapa? Karena melewati semak-semak yang cukup tinggi. Nah kalo semak-semak pas malam-malam  kan ngembun. Yaudah basah. Tapi entah besok pas kamu kesini udah dibabat apa belom rerumputan yang tinggi banget itu.

Nah, dear kamu yang belum tau kenapa di namain Pakuwaja. Karena, ada batu yang bentuknya kaya paku. Konon, menurut historinya, Pakuwaja itu adalah pakunya tanah Jawa. Terlepas bener enggaknya, hal seperti ini sudah menjadi bagian dari kepercayaan, apalagi di Dieng.

gunung-pakuwaja
Bekas tlaga

Seperti biasa aku akan guling-guling di sepanjang ringroad Jogja kalo nggak turun ngeliat yang namanya PAKU itu bentuknya gimana. Walaupun dari camp area nya keliatan, cuman rasa penasaran nggak bisa dihianati men ! ajeeep...! Yok turun !

Ccciiizzzz

Cuman ya cuman, semak-semaknya bisa setinggi bahu orang dewasa. Cuman juga ya, bikin basah baju juga. Sekalipun ada jalanya, karena tertutup semak-semak jadi susah dikenali. Ditambah lagi dengan sedikit banget kayaknya deh yang kesitu. Nggak ada bekas apa kek, permen tahun 99 kaga ada.

Nah, ceritanya cekungan di area Paku itu adalah bekas telaga, yang udah di alirkan ke Telaga Menjer. Nggak usah mikir ngalirinya lewat mana, ada pipa nya apa kagak, yang jelas gitu ceritanya. Pokoknya rasa penasaran udah selesai, tinggal balik Jogja. Nanggung banget ya nggak balik rumah. Padahal deket doang, cuman kan Senin kuliah. Belajar itu penting... iya bagaikan Jihad ! 

gunung-pakuwaja
Morning view !

gunung-pakuwaja
Backgroundnya Gunung Sumbing dan Gunung Kembang


NB:
Menuju ke Gunung Pakuwaja itu bisa dari beberapa jalur. Jalur Desa Sembungan dan lupa satu lagi sama jalur Parikesit. Menurut aku, Jalur Parikesit lumyan mudah aksesnya. Kalo udah sampai GAPURA DIENG yang sering buat poto itu hlooo... jalan pelan-pelan nggak sampai 5 menit di kiri jalan ada plang BASECAMP PAKUWAJA. Atau tepatnya itu sebelum basecamp Gunung Prau. Ini kalo dari arah Jogja/Magelang/Semarang dan teman-temanya. Kalo dari arah BanjarHITS aseek letaknya setelah BC Perahu, dikanan jalan cuy !
Jangan lupa bayar retribusi dan bawa sampah turun kembali.

gunung-pakuwaja
Koalisi


gunung-pakuwaja