Jun 6, 2015

Pendakian Gunung Papandayan (One Day Trip)



Gunung Papandayan adalah salah satu list teratas tempat hits bagi pecinta kegiatan outdoor. Gosipnya, treknya banyak yang landai dan ada beberapa variasi spot yang bisa bikin feed instagramu jebol !

Ah masak cih ?

Perjalanan dari Solo ke Papandayan (eh btw domisili aku Jogja padahal) menggunakan moda transportasi kereta cukup efisien. Butuh kurang lebih 8 jam untuk sampai di Stasiun Cibatu, yang merupakan stasiun terdekat menuju Camp David (Basecamp Gunung Papandayan).

Cie yang nganter ke stesyeen...

Pinjaman di kereta, mayan hiburan

Pendakian kali ini rencananya akan one day trip aja alias tek-tok an. Jadi nggak ada acara ngecamp di gunungnya. Setibanya di parkiran Camp David,  Anjaay... !!! langit udah penuh bintang aja. Yuk bangun tenda ! Suasananya emang dingin-dingin syahdu. Nggak boong ternyata orang pada cerita di internet kalo di parkiranya aja, bisa liat milkyway.

Keesokan harinya, jam 7 pagi kita mulai jalan. Yang jalan aku doang sih, mereka lari. Taulah cita-cita ku kan model catwalk gunung, jadi jalan aja pilih-pilih batu. Mereka kan atlet gunung, jadi lari di tanjakan kaya ngupil aja. Gampang dan nikmat.


pendakian-papandayan
Jangan kasi henti om, takis !!!

Spot pertama yang dijumpai adalah Kawah Papandayan. Disepanjang jalan banyak banget orang pada berkunjung, entah mendaki atau menikmati indahnya kawah. Ramai uga ! nggak bakal kelaparan kalo mendaki gunung ini. Banyak juga di jumpai warung yang menyediakan makanan dan minuman.
Sikat !

Penampakan Kawah Papandayan

Dari kawah, aku nurutin mereka aja mau lewat trek yang mana. Ternyata treknya menuju Pondok Saladah. Ini bisa di bilang camp ground utama, pantes aja tenda kayak udah nggak ada jaraknya pisan. Populasi manusia di gunung memang menuai peningkatan yang signifikan. Hhhrrrr... !!!


Trek dari Pondok Saladah, nanjak abis menuju Tegal Alun. Tanjakanya gini amat ya, entah ini adalah hutan apa. Apa emang main trabas aja ya... Gak nemu pendaki gan ! Qu jadi parno babi dan kehororan lainya. Tapi lega juga ternyata trek ini tembus ke sisi lainya Tegal Alun. Itu hloh yang ada kubangan aernya. Assh !!! pasti juga pada tau.

Uwaaaa...!!!! Tegal Alun bray !

pendakian-papandayan
Mirip Tapak Menjanganya Lawu via Cetho

pendakian-papandayan
Ngiri aja dapet edelweis apalagi nganan wkwkwk

pendakian-papandayan
Bingung mau foto bareng

pendakian-papandayan
Apaandah

pendakian-papandayan
Noh... surga

pendakian-papandayan

Nahlo, ini daritadi nanya jalan ke Puncak Papandayan kok gada yang ngasih kepastian jawaban ya. Katanya jarang orang yang mendaki sampai puncak dan jarang juga yang familiar sama puncaknya. Lalu? Mau ke puncak kek, mau enggak kek... HAPPY AE ...

Setelah sekian menit mencari informan, akhirnya dapet. Waktu itu, kebetulan ada bapak-bapak yang mau nyari kayu ke arah puncak. Jadi... bye GPS !!!

Menyusuri jalan menuju puncak ladscape nya sangat menggiurkan. Hamparan edelweiss yang masih liar karena area yang jarang di jamah bikin edelweiss semakin indah. Tapi ini berbanding terbalik dengan trek yang harus di lalui.

pendakian-papandayan
Edelweiss di mane-mane 

Di barisan depan bapak-bapak ini sibuk menebas rerumputan setinggi leher orang dewasa yang menutupi jalan. Gile ! sambutan-sambutan dari pepohonan yang tumbang pun akan sering berdatangan. Udah gak keitung mukaku kena sarang laba-laba berapa kali. Memang, cihuy banget nih trek. Bukit satu ke bukit lainya dengan jalan setapak yang tidak selebar badan saya ! Misi om numpang curhat...  

pendakian-papandayan
Tegal Alun dari Kejauhan

Tidak di sangka-sangka ternyata Puncak Papandayan dikelilingi rerimbunan pohon yang cukup tinggi. Luas puncak ini kayaknya cuma bisa untuk satu kali salto dan dua kali kayang. Ada rasa kesenangan tersendiri ketika sampai di puncak. Bukan kebanggan atau apa, tapi rasa penasaranya udah tamat.

Jangan harap di puncak suasanaya akan seramai Tegal Alun atau Pondok Saladah. Orang aja bisa di hitung. Jangan harap juga bisa liat sunrise secara paripurna, cahaya matahari aja jarang bisa masuk. Baru nemuin puncak beginian.

pendakian-papandayan
Finally, ini puncaknya

pendakian-papandayan
Dengan rombongan lain

Turun dari puncak, kita menelusuri trek menuju Hutan Mati. Spot yang terkenalnya naudzubilah ini memang cukup unik. Hamparan pepohonan yang tak berdaun dan berwarna hitam ini emang jarang di jumpai jadi nggak heran banyak pasangan-pasangan yang pre-wed aja nyampek sini.

pendakian-papandayan
Landscape Hutan Mati

pendakian-papandayan
Sok mysteriyuz

Sesampai di tenda Camp David sekitar jam 13.30 an. Dan, baru kali ini naik gunung di salamin bupati langsung. Bupati Garut. Secaraaa.. lagi packing di Camp David, ada segerombolan yang keliatanya bapak-bapak semua nanyain kita darimana. Ya jawab aja sih dari Solo. Trus dia bilang ‘’ Saya Bupati Garut…’’ WHATT>>>???